1. Organ-Organ
Pernapasan. Sistem pernapasan manusia memiliki organ-organ
pernapasan yang menunjang proses pernapasan. Organ-organ pernapasan tersebut
memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ-organ pernapasan manusia
terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan alveous. Bagaimanakah
struktur dan fungsi dari masing-masing organ pernapasan tersebut? Perhatikan
penjelasan berikut.
Rongga Hidung
Ketika bernafas hidung adalah organ pertama yang dilalui oksigen, pangkal
hidung ditunjang oleh tulang nasalis, Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan
rambut-rambut kasarRambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring debu-debu
kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang
memiliki sel goblet. Sel goblet
merupakan sel penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan
kotoran pada rambut hidung,
dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktori.
dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktori.
Organ Pernapasan Faring
Faring
adalah percabangan antara saluran pencernaan (esofagus) dan saluran pernapasan
(laring dan trakea) dengan panjang kurang lebih 12,5–13 cm. Faring terdiri atas
tiga bagian, yakni nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan
pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh karena itu,
ketika menelan makanan, suatu katup (epiglotis) akan menutup saluran pernapasan
(glotis) sehingga makanan akan masuk ke saluran pencernaan. Pada percabangan
ini, terdapat klep epiglotis yang mencegah makanan memasuki trakea.
Laring
Dari faring,
udara akan menuju laring. Laring ada kotak suara (Selaput suara) karena di
dalamnya terdapat pita suara, Selaput ini memiliki serabut-serabut otot
sehingga laring tempat penghasil suara . Laring merupakan suatu saluran yang
dikelilingi oleh sembilan tulang rawan. Salah satu dari sembilan tulang rawan
tersebut adalah tulang rawan tiroid.
Trakea.
Trakea (Batang
tenggorokan) disebut juga “pipa angin” atau saluran udara. Trakea memiliki
panjang kurang lebih 11,5 cm dengan diameter 2,4 cm. Trakea tersusun atas empat
lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan tulang rawan, dan
lapisan adventitia. Lapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu
bersilia yang mengandung sel goblet penghasil lendir (mucus). Silia dan lendir
berfungsi menyaring debu atau kotoran yang masuk. Lapisan submukosa terdiri
atas jaringan ikat. Lapisan tulang rawan terdiri atas kurang lebih 18 tulang
rawan berbentuk huruf C. Lapisan adventitia terdiri atas jaringan ikat. Dinding
trakea dilapisi oleh epitel berlapis banyak palsu bersilia. Epitel ini
menyekresikan lendir di dinding trakea. Lendir ini berfungsi menahan benda
asing yang pada membran sel epitel
Bronkus
dan Bronkiolus.
Setelah melalui
trakea, saluran bercabang dua. Kedua cabang tersebut dinamakan bronkus.
Setiap bronkus terhubung dengan paru-paru sebelah kanan dan kiri. Bronkus
bercabang-cabang lagi, cabang halus disebut bronkiolus. Dinding bronkus
juga dilapisi lapisan sel epitel selapis silindris bersilia. Brongkiulus memiliki dinding yang tipis. Tidak
bertulang rawan, dan tidak bersilia.
Alveolus.
Bronkiolus bermuara pada alveoli (tunggal:
alveolus), struktur berbentuk bola-bola (gelembung) mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Alveolus tempat terjadinya pertukaran O2
dan CO2 melalui difusi. Sebelah paru-paru manusia memiliki sekitar
300 juta ALVEOLUS
0 komentar:
Posting Komentar